Setiap partai di Indonesia tentunya memiliki klasifikasi tersendiri atas para konstituennya. Namun secara umum, mereka membagi konstituen dalam 2 klasifikasi, yaitu kader dan simpatisan. Kader pada umumnya adalah mereka yang telah mendaftarkan diri secara sukarela menjadi anggota dan bersedia bekerja membantu kesuksesan partai. Bantuan yang umum diberikan adalah dalam bentuk keterlibatan dalam kepengurusan partai. Sementara simpatisan adalah mereka yang sekedar memberikan dukungan atas visi dan misi partai, namun tidak bersedia mambantu secara langsung atas kemenangan partai tersebut.

Namun tentunya, partai-partai yang ada tidaklah bersih dari dosa. Oleh sebab itu, setiap orang, baik simpatisan maupun kader harus mampu memberikan kritikan konstruktif pada partai yang dipilihnya. Setidaknya, ada 1 dosa dari partai politik dalam sistem demokrasi Indonesia.

Al Chaidar, Pengajar Ilmu Politik pada Universitas Malikussaleh Lhokseumawe ini menilai, kemampuan laki-laki dan perempuan dalam berpolitik praktis cenderung sama. Bahkan, perempuan lebih amanah dibanding laki-laki. “Soal apa pun biasanya perempuan lebih amanah. Hasil riset Muhammad Yunus, pemenang nobel bidang pemberdayaan ekonomi, menyebutkan, perempuan lebih rajin mengembalikan pinjaman uang pada Gramen Bank yang dipimpin Yunus. Ini jelas menunjukkan bahwa perempuan lebih jujur. Laki-laki belum tentu amanah,” kata Chaidar.

2.

0 komentar:

Posting Komentar